Di Gaza, Idulfitri Bukan Hari Kemenangan, Tapi Hari Kehilangan

Di Gaza, Idulfitri Bukan Hari Kemenangan, Tapi Hari Kehilangan

Di Gaza, Idulfitri Bukan Hari Kemenangan, Tapi Hari Kehilangan

Seorang anak yang mengenakan pakaian Idulfitri menerima perawatan di rumah sakit setelah terluka dalam serangan udara Israel (Sumber: Aljazeera.net)

Penulis: Tika Ayuraa
Dipublikasikan pada: 01 April 2025, 16:19

# Internasional

Sebanyak 76 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada hari pertama Idulfitri. Serangan ini menargetkan berbagai wilayah, termasuk kamp pengungsi di barat Khan Younis yang menewaskan satu keluarga. Reporter Al Jazeera melaporkan bahwa 9 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, gugur dalam serangan terhadap sebuah apartemen di Kota Hamad, utara Khan Younis. Selain itu, serangan di Joura Al-Lot menewaskan 6 orang dan melukai 10 lainnya, sementara serangan di kamp Khan Younis juga menewaskan satu orang.

Di kota Abasan Al-Kabira, timur Khan Younis, 2 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel, sementara beberapa lainnya terluka. Dua anak juga menjadi korban dalam serangan yang menghantam apartemen di Kota Hamad. Serangan di lingkungan Shuja’iyya, timur Kota Gaza, menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak. Tim Pertahanan Sipil di Gaza menemukan 15 jenazah yang sebelumnya hilang, termasuk 9 anggota Bulan Sabit Merah, 5 anggota pertahanan sipil, dan seorang staf UNRWA di Tal Al-Sultan, Kota Rafah.

Bulan Sabit Merah Palestina juga menemukan 15 jenazah petugas medis dan tim pertahanan sipil yang telah hilang selama lebih dari seminggu. Para korban diduga tewas setelah pasukan Israel menembaki mereka secara langsung di Tal Al-Sultan, Rafah. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa beberapa jenazah petugas medis ditemukan dalam keadaan terikat dengan luka tembak di dada dan dikubur dalam lubang yang dalam untuk menyulitkan identifikasi.

Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan Israel di Gaza sepanjang hari pertama Idulfitri, yang menyebabkan banyak korban jiwa. Mereka menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mengabaikan hukum internasional karena tidak adanya pertanggungjawaban serta lemahnya reaksi dari komunitas internasional.

Dalam pernyataannya, Hamas menyerukan kepada masyarakat dunia untuk segera bergerak dan menggelar aksi guna menekan pemerintah mereka agar menghentikan agresi terhadap Gaza dan Tepi Barat. Selain itu, Hamas juga mendesak komunitas internasional agar menekan Israel untuk kembali ke kesepakatan yang ada serta memungkinkan pertukaran tahanan.

Penulis: Tika Ayuraa
Editor: Tidak tersedia
Dipublikasikan pada: 01 April 2025, 16:19
Diperbarui pada: 04 September 2025, 16:03


Views: 309 Likes: 6 Shares: 0

Source: Gaza Media

WhatsApp Instagram

Berikan Komentar

Komentar:

Kembali ke Berita Utama
OneAndNews